Pengaruh Penggunaan Limbah Plastik (Polimer Pet) Sebagai Bahan Tambah Terhadap Karakteristik Aspal Porous.
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh karakteristik campuran aspal porous menggunakanbahan tambah polimer PET dan mengetahui kadar aspal optimum pada campuran aspal porus.
Dalam penelitian ini metodologi penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen di laboratorium dengan gradasi Amerika. Variasi kadar aspal rencana yaitu: 4%, 5% dan 6% dan variasi kadar polimer 0%, 1%, 3%. setiap kadar aspal terdiri dari tiga sampel dengan variasi kadar polimer 0%, 1%, dan 3%.Benda uji dipadatkan dengan pemadatan yaitu 2x50; Dari hasil pengujian aspal porous menggunakan bahan tambah polimer PET nilai VIM/Porositas : adalah 18,38 %, 16,13%, 15,83%, 15,7%, 15,6%, 14,7%, 14,46%, 13,6% dan 9,19%., nilai stabilitas : 504,2 kg, 479,3 kg, 471,9 kg, 466,7 kg, dan 454,9 kg, 432,8 kg, 369,7 kg, 352,6 kg, 351,1 kg. Nilai flow : 3,18 mm, 3,16 mm, 3,16 mm, 3,13 mm, 3,11 mm, 3,07 mm, 3,07 mm, 3,01 mm, dan 2,81 mm, Nilai MQ: 166,4 kg/mm, 156,3 kg/mm, 152,5 kg/mm, 149,9 kg/mm,146,0 dan 148,5 kg/mm, 130,6 kg/mm, 125,0 kg/mm, 118,6 kg/mm. Nilai permeabilitas : 0,4802 ltr/dtk, 0,4571 ltr/dtk, 0,3734 ltr/dtk, 0,3350 ltr/dtk, dan 0,2846 ltr/dtk, 0,2814 ltr/dtk, 0,2762 ltr/dtk, 0,2609 ltr/dtk, dan 0,2583 ltr/dtk.
Kata Kunci : Aspal Porous, polimer PET, Marshall test, permeabilitas
Full Text:
PDFReferences
Affandy pryma, 2016. Pemanfaatan limbah plastik polimer sebagai bahancampuran aspal panas. Skripsi,tidak diterbitkan.BauBau: Fakultas Teknik Universitas Dayanu Ikhsanuddin.
Ainun, 2017. Studi karakteristik aspal porous dengan aspal penetrasi 60/70 sebagaibahan pengikat. Skripsi, Tidak diterbitkan. BauBau: Fakultas Teknik Universitas Dayanu Ikhsanuddin.
Anonim, 2006. Manual pekerjaan campuran beraspal panas. Departemen pemukiman dan prasarana wilayah, Direktorat Jenderal Prasaran Wilayah. Jakarta.
Charles kamba, 2014. Studi eksperimental aspal porus gradasi australia dengan bahan pengikat subtitusi parsial liquid asbuton,tesis, Universitas Hasanuddin Makasar.
Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga. 1976. Manual No.01/MN/BM/197:pemeriksaan bahan aspal.
Departemen pemukiman dan prasaran wilayah, direktorat jendral bina marga. 2010 (revisi 3).Divisi 6 Perkerasan Aspal Seksi 6.3 Campuran Beraspal Panas: Spesifikasi Umum.
Direktorat Jendral Bina Marga, 1987. Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (Laston) Untuk Jalan Raya SKBI-2.4.26.1987, Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga, 1999. Pedoman Perencanaan Pedoman Teknis No. 025/T/BM/1999, Departemen Pekerjaan Umum.
Djumari, D. Sarwono. 2009. Perencanaan Gradasi Aspal Porus Menggunakan Material Lokal dengan Metode Pemampatan Kering. Jurnal penelitian Media Teknik Sipil Volume IX:9-14.
Federal Highway Administration. 1990. Technical Advisory Open Graded Friction Courses. Department of Transportation.
Muijiarto,I.,2005, sifat dan karakteristik matrial plastik dan bahan additive,traksi bahan vol 3 No.2 Desember 2005.
Nashir T.M.,parung h., ali N., Hariyantoct.2013. kinerja campuran aspal berpori dengan menggunakan aspal polimer.
Nazir,C.,2002, Pengaruh Penggunaan Serat Limbah Plastik Botol Minuman PET (Polyethylene Terephalate) Sebagai Additive Pada Campuran HRA (Hot Rolled Asphalt) ditinjau dari sifat Marshall, Tugas Akhir Strata satu Universitas Gadjah Mada yogyakarta.
Sukirman, Silvia. 2008. Beton Aspal Campuran Panas, Edisi Kedua. Yayasan Obor Indonesia. JakartaSulaksono, S. 2001.kontruksi jalan.
Sukirman, Silvia. 2008. Beton Aspal Campuran Panas, Edisi Kedua. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
Surdia,T dan Saito,S. 2005. Sifat khas polimer pada perubahan temperatur.
Suroso, T.W., 2004 Pengaruh Penambahan Plastik Cara Basah Dan Cara Kering Terhadap Kinerja Campuran Beraspal, puslitbang jalan jembatan diakses 9 Oktober 2008.
Refbacks
- There are currently no refbacks.