Uji Model Perkuatan Lereng Dengan Cerucuk Kayu Pada Tanah Lunak
Abstract
Metode perbaikan pada tanah telah banyak dikembangkan, utamanya perbaikan pada tanah lunak yang mempunyai daya dukung rendah. Penelitian ini bertujuan mengembangkan pemanfaatan kayu dolken sebagai bahan perkuatan tanah yang dimodelkan sebagai cerucuk untuk digunakan sebagai perkuatan pada tanah yang memiliki kapasitas dukung yang rendah serta mengevaluasi bagaimana perilaku deformasi tanah yang telah diperkuat oleh kayu dolken sebagai cerucuk. Penelitian ini menggunakan beberapa tahap, yaitu pengujian karakteristik fisis dan mekanis tanah seperti kadar air, berat jenis, Aterrberg, analisa saringan, kompaksi, kuat tekan bebas dan geser langsung, pengujian tersebut menggunakan referensi dari SNI dan ASTM. Pada tahap selanjutnya dilakukan uji model laboratorium dengan penggunaan kayu dolken sebagai cerucuk. Di sini dilakukan pengukuran deformasi dan penurunannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan dan deformasi yang terjadi dengan adanya perkuatan cerucuk dapat mereduksi penurunan yang terjadi akibat adanya pembebanan. Adapun presentase reduksi penurunan dengan perkuatan cerucuk diperoleh sebesar 23,16 % dibawah embankment. Hasil analisis numerik diperoleh safety factor penggunaan cerucuk miring sebesar 1,3. Hasil ini menunjukkan kestabilan lereng diatas tanah lunak dengan menggunakan cerucuk lebih baik dibanding tanpa perkuatan cerucuk.
Kata kunci: Kayu dolken, cerucuk, deformasi, perkuatan, safety factor
Full Text:
PDFReferences
Adi A.D., Mase L.Z., Pranata T., Kuncara S.L. & Sulistyowati D. (2014). Stabilitas Lereng Menggunakan Cerucuk Kayu, Seminar Nasional Geoteknik 2014, Yogyakarta.
Affandi D. (2009). Pengkajian Kapasitas Daya Dukung Tanah Gambut Didaerah Pengembangan Irigasi Di Kalimantan Tengah. Seminar Pile, JAI, Vol 5 No. 2 2009.
Brinkgreve R.B.J. (2007). Dasar Teori Plaxis, Delft University of Technology & PLAXIS b.v., Belanda.
Darjanto H., Soepriyono D. & Widodo A.B. (2005). Studi Penggunaan Fabrikasi Fondasi Tiang Dari Bambu Sebagai Soil Reinforcement Pada Konstruksi Timbunan di Atas Tanah Lunak. Seminar Pile, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, April.
Harianto T., Samang L. & Zubair A. (2010). Efektifitas Pondasi Raft dan Pile Dalam Mereduksi Penurunan Tanah Dengan Metode Numerik. Konfrensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTeks), Sanur-Bali, 2-3 Juni.
Indrawahyuni H., Suroso., Suyadi W. & Zaika Y. (2012). Pengaruh Perkuatan Pile Terhadap Daya Dukung Pada Pemodelan Fisik Lereng Tanah Pasir. Jurnal Rekayasa Sipil, Volume 6, No. 3 2012 ISSN 1978 5658.
Irsyam M. (2008). Pengujian Skala Penuh dan Analisis Perkuatan Cerucuk Matras Bambu Untuk Timbunan Badan Jalan di Atas Tanah Lunak di Lokasi Tambak Oso Surabaya. Jurnal Forum Teknik Sipil No. XVIII/1- Januari.
Suroso., Munawir A. & Indrawahyuni H. (2010). Pengaruh Penggunaan Cerucuk dan Anyaman Bambu Pada Daya Dukung Tanah Lempung Lunak. Jurnal Rekayasa Sipil, Volume 4, No. 3 2010 ISSN 1978 5658.
Suroso., Harimurti. & Harsono M. (2008). Alternatif Perkuatan Tanah Lempung Lunak (Soft Clay), Menggunakan Cerucuk Dengan Variasi Panjang dan Diameter Cerucuk. Jurnal Rekayasa Sipil, Volume 2, No. 1 2008 ISSN 1978 5658.
Supriyati W.(2009). Keawetan dan Kekuatan Kayu Galam Sebagai Cerucuk Penyangga Bangunan Di Tanah Rawa. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Refbacks
- There are currently no refbacks.