Pemanfaatan Limbah Beton Sebagai Agregat Kasar Pada Aspal Berongga Menggunakan Aspal Penetrasi 60/70
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan nilai karakteristik marshall pada setiap kadar aspal yang direncanakan dari campuran aspal berongga dengan memanfaatkan limbah beton sebagai agregat kasar.
Dalam penelitian ini perencanaan benda uji dilakukan dengan menentukan komposisi campuran baik penentuan komposisi agregat mapun penentuan kadar aspal rencana dimana variasi kadar aspal rencana yaitu : 4 %, 5 %, 6 %, dan 7 % dan setiap kadar aspal terdiri dari lima sampel. Benda uji dipadatkan dengan pemadatan 2x50 tumbukan, Kemudian menyiapkan benda uji untuk tes Marshall dan Permeabilitas
Dari hasil pengujian didapat nilai karakteristik marshall dari campuran aspal berongga didapat nilai tertinggi terdapat pada kadar aspal 7 % dimana nilai Stabilitas yaitu 2950,13 kg, nilai Kelelehan/Flow yaitu 2,63 mm, nilai VIM/ Porositas yaitu 19,86 % dan nilai Permeabilitas yaitu 0,42 ltr/dtk sedangkan nilai yang terendah terdapat pada kadar aspal 4% dimana nilai Stabilitas yaitu 1669,37 kg, nilai Kelelehan/Flow yaitu 5,83 mm, nilai VIM/ Porositas yaitu 22,56 % dan nilai Permeabilitas yaitu 0,54 ltr/dtk.
Kata Kunci : Aspal Berongga, Aspal Penetrasi 60/70, Marshall test, Permeabilitas.
Full Text:
PDFReferences
Ariens. 1994.Toksikologi Umum Pengantar. Gajah Mada University Press : Yogyakarta.
Australian Asphalt Pavement Association (AAPA), 2004. National asphalt Specification.
Cabrera, J.G. & Hamzah, M.O. (1996), AggregateGrading Design For Porous Asphalt. In Cabrera, J.G. & Dixon, J.R. (eds), Performance and Durability of Bituminous Materials, Proceeding of Symposium, University of Leeds, March (1994), London.
Departemen Pekerjaan Umum, Spesifikasi Umum Bina Marga Divisi VI Perkerasan Aspal, 2018
Diana, I Wayan., Siswosoebroto, Bambang., Hermawan, Rudy., 2000, Sifat-Sifat Teknik dan Permeabilitas pada Aspal Porus, Prosiding Simposium III FSTPT, Yogyakarta.
Djumari., Sarwono, Djoko., 2009, Perencanaan Gradasi Aspal Porus Menggunakan Material Lokal dengan Metode Pemampatan Kering, Jurnal Media Teknik Sipil, Edisi Januari 2009, pp. 9-14.
Ginting, Perdana. 2007.Sistem Pengelolaan Lingkungan dan Limbah Industri,Cetakan pertama.Bandung: Yrama Widya.
Haeruddin, 2010. Karakteristik Campuran Aspal Beton AC-WC Menggunakan Liquid Asbuton dengan Variasi Penambahan Aspal Minyak Penetrasi 60/70, Tesis, Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Poulikakos, L.D.,(2003), A Comparison of Swiss and Japanese Porous Asphalt Through Various Mechanical Tests, Swiss : Swiss Transport Research Conference.
Sastrawijaya, T. 2000. Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta. Bandung.
Setyawan Ary, Sanusi, 2008, Observasi Properties Aspal Porus Berbagai Gradasi Dengan Material Lokal, Jurnal Media Teknik Sipil, Edisi Januari 2008, pp. 15-20.
Sujak, Cantya, Wicaksana, Sangga., 2011, Penggunaan Daur Ulang Limbah Beton Untuk Preservasi Jalan Kaligawe Semarang, Program Kreatifitas Mahasiswa, Universitas Islam Sultan Agung, Semarang.
Sukirman, Silvia (1990), Aspal Beton Campuran Panas, Rancangan Campuran, Methode CQCMU, Indec, Ass Ltd., Bandung.
Sukirman, Silvia (2003). Beton Aspal Campuran Panas, Edisi Kedua. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.
Sunu, P. 2001. Melindungi Lingkungan dengan Menerapkan ISO 14001 . PT.Grasindo. Jakarta.
Suriawiria, Unus. 1996. Air dalam Kehidupan dan Lingkungan yang Sehat.Penerbit Alumni. Bandung.
Refbacks
- There are currently no refbacks.