Studi Optimalisasi Pemberian Air Irigasi Desa Lawele, Kecamatan Lasalimu Kabupaten Buton
Abstract
Pada musim kemarau penyediaan air untuk lahan sawah petani di Desa Lawele yang bersumber dari sungai yang di tampung pada bangunan bendung tetap terpenuhi, pada musim kemarau air yang berada di bendungan tersebut tidak pernah mengalami kekeringan selama pengunaannya sampai saat ini. Olehnya itu, petani tidak bergantung pada curah hujan. yang menjadi permasalahan adalah pengolahan air irigasi dan manajemen distribusinya masih kurang merata di tambah lagi kerusakan-kerusakan pada saluran irigasi, sebab akan mempengaruhi sistem pemberian air dan tingkat pelayanan irigasi yang di terima petani, jadi yang ingin peneliti kaji adalah menganalisa kembali pengolahan dan pedistribusian air irigasi pada saluran tersier untuk mencukupi kebutuhan air di daerah irigasi Desa Lawele Kecamatan Lasalimu Kabupaten Buton, serta perbaikan pada saluran irigasi yang sudah tidak layak pakai agar air yang di peroleh petani tercukupi secara merata dan diharapkan kebutuhan air untuk irigasi dapat terpenuhi sepanjang tahun.
Desain penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif bersifat deskriptif yaitu menjelaskan keadaan pemberian air di Desa Lawele, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton. Data yang digunakan dalam analisis adalah kecepatan aliran air (Vav), luas penampang saluran (A), debit aliran di saluran dan kebutuhan air untuk tanaman dan kebutuhan air tiap area irigasi.
Berdasarkan hasil pengukuran debit air pada saluran tersier S1 dan S2 memiliki nilai efisiensi pengairan masing-masing 59% dan 39% masih dibawah standar, maka saluran tersebut dikatakan belum efisien .Pada saluran S1 dan S2 jumlah kebutuhan debit air terbesar yang di perlukan untuk areal persawahan yaitu sebesar 0,013 dan 0,010 m³/dtk, Sedangkan debit aktual pada saluran S1 dan S2 yaitu 0,033 dan 0,038 m³/dtk. Maka bisa di katakan debit air yang ada di saluran mampu untuk mencukupi kebutuhan air pada areal sawah yang di alirinya, sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman padi pada areal irigasi persawahan di Desa Lawele.
Kata kunci : Optimalisasi,Saluran irigasi dan persawahan.Full Text:
PDFReferences
,2011 dan Soedibyo, 2003. Tipe Bendungan Berdasarakan International Commision On Large Dams (ICOLD,1928).
Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Betoambari Baubau.Data BMKG Tahun. 2007 S.d 2016. Kota Baubau.
Bambang Triatmojo,. 1996. Hidraulika I. Fakultas Teknik Universitas Gajahmada.Yogyakarta.
BPS Sulawesi Tenggara Dalam Angka 2011.Citra SRTM (Shuttle Radar Topography Mission).
Chow VT. 1959. Open Channel Hydraulics.McGraw Hill: New York (US).
Cropwat. 1989. Petunjuk Perhitungan kebutuhan air irigasi.
Data Statistik Daerah Kecamatan Lasalimu 2019. (.https://butonkab.bps.go.id).
Direktorat Jenderal Sumberdaya Air Departemen PU bekerjasama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA).
DPU Pengairan, UU No.7, 2004. Tentang Sumberdaya Air. Jakarta. http://www.bmkg.go.id.
Kodoatie, 2012 Siklus hidrologi.
Mawardi, Erman. 2007, Desain Hidrolik Bangunan Irigasi. Alfabeta: Jakarta.
Pengelolaan Sumberdaya Air Terpadu (Integrated Water Resources Management, IWRM).
Peraturan Pemerintah No. 25, 2001. tentang Sumberdaya Air. Jakarta.
Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2006. tentang Irigasi.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup, Nomor : 37 Tahun 2009, Tanggal : 31 Desember 2009. tenang Perlindungan Sumberdaya Air.
Perlindungan Sumberdaya Air, (Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup, Nomor : 37 Tahun 2009, Tanggal: 31 Desember 2009).
Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2001 (BAB I pasal 1 pasal 2). tentang Irigasi
Resolusi 90 meter. “Data Iklim Stasiun Lasalimu , Ngkari-ngkari, dan stasiun Klimatologi Betoambari selama 10 tahun teralirhir (2002- 2011)â€. Departemen Pekerjaan Umum 1986. tentang Saluran Pasangan.
Soematro, 1986, Hidrologi Teknik. Usaha Nasional, Surabaya .Simons, 1964 dan Idel’cik, 1960. Kehilangan Energi Pada Peralihan.
Refbacks
- There are currently no refbacks.